Pengurus Komisariat PMII Stisnu Nusantara Tangerang melakukan ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon,Makam Syekh Datuk Kahfi di Cirebon,Makam K.H Abdullah Abbas di Pondok Buntet Cirebon,Makam K.H Abdul Halim di Majalengka,Makam Pangeran Cakrabuana di Cirebon,Makam Mahbub Djunaidi di Caringin Kota Bandung,Pada Minggu 3/2/2024
Sebagaimana di ketahui Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari penguasa Tanah Sunda, Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Sangat unik melihat kenyataan bahwa Sunan Gunung Jati adalah penyiar agama Islam yang terkemuka, karena Kakeknya Prabu Siliwangi adalah Raja dari kerajaan bercorak Hindu-Budha di Jawa Barat.
Sementara Almarhum syekh datuk kahfi merupakan maha guru, yang sukses mencetak muridnya menjadi founding father pada eranya di semua era seperti. Sunan Gunung Jati, Pangeran Walasungsang, Maulana Magribi dan masih banyak lagi kemudian beliu merupakan salah satu faktor keberasilan peradaban penyebaran islam di pulau jawa.
Sedangkan KH Abdullah Abbas Beliau merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Abbas Abdul Jamil dari istrinya yang kedua Nyai Hajjah I’anah. Saudara-saudara beliau diantaranya, Nyai. Hj. Sukaenah, Nyai.
Adapun K.H Abdul Halim adalah seorang tokoh pergerakan nasional, tokoh organisasi Islam, dan ulama yang terkenal toleran dalam menghadapi perbedaan pendapat antar ulama tradisional dan pembaharu (modernis).
Selanjutnya pangeran cakrabuana adalah nama lain dari Pangeran Walangsungsang memiliki dua adik yaitu Nyi Rara Santang dan Prabu Kian Santang yang merupakan putera dan puteri dari perkawinan Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang (Puteri Ki Gede Tapa, Penguasaha Syah Bandar Karawang), dari ketiga tokoh inilah Islam tersebar di tanah Pasundan.
Dan yang terakhir Mahbub Djunaidi adalah seorang sastrawan indonesia dan ketua umum PB PMII pertama beliu adalah anak dari salah satu ayahanda djunaidi. mahbub djunaidi juga sangat menyenangi sastra Rusia karena dalam penilaiannya, sastrawan Rusia banyak melahirkan karya sastra yang sarat dengan kritik tajam dan dituturkan secara satire beliau pernah berstatment bahwa “saya akan terus
menulis dan terus menulis hingga saya tak mampu lagi menulis” maka dari itu mahbub mapan secara knowledge dan mampu menjadi pemimpin
Selain melaksanakan kegiatan ziarah ke makam para ulama yang mempunyai nilai sejarah dalam memperjuangkan atau menyebarkan agama Islam, PK PMII Stisnu juga melakukan kunjungan dan bersilaturrahmi dengan para ulama yang masih hidup.
Ziarah pergerakan ini menyabut bulan suci ramadhan dan memperkuat silaturahmi pergerakan dan medoaakan para pejuang yang telah memperjuangkan bangsa dan agama kita dan begitu juga meningkatkan nilai Spiritualitas dan Nasionalitas lalu menjaga tradisi Islami. Tutup Oki Ketua PK PMII STISNU
(Iwal/RED)